Inovasi AI dan Pendidikan: APIK Adakan Mini Workshop dan Perkenalkan Pengurus Baru

Published by Admin forumapik.org on

Share the story

Seoul, 30 Oktober 2024 – Asosiasi Peneliti Indonesia di Korea (APIK) sukses menggelar mini workshop bertajuk “Apakah Berbahaya atau Bermanfaat? Investigasi Dampak Generative AI di Dunia Pendidikan” yang sekaligus memperkenalkan pengurus baru untuk periode 2024-2026. Acara ini berlangsung di Ruang Serbaguna KBRI Seoul dan menjadi kegiatan offline perdana kepengurusan baru APIK. Dengan kehadiran 26 peserta, termasuk mahasiswa, peneliti, dan perwakilan organisasi masyarakat Indonesia di Korea Selatan, workshop ini berhasil menghadirkan diskusi yang mendalam dan relevan tentang peran AI dalam pendidikan.

Acara dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Seoul, Ibu Amaliah Fitriah, Ph.D., yang dalam sambutannya mengapresiasi peran APIK sebagai wadah kolaborasi antarpeneliti Indonesia di Korea. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya acara-acara seperti ini untuk memperluas kerja sama riset antara peneliti Indonesia dan mitra Korea.

Ketua APIK, Nurhadi Sukma Waluyo, Ph.D., memperkenalkan struktur Badan Pengurus Harian (BPH) APIK yang baru, yang terdiri dari lima direktorat dan tiga wakil ketua di Indonesia, Korea, dan Arab Saudi. Kepengurusan lintas negara ini mencerminkan visi APIK untuk meningkatkan kolaborasi dan jejaring internasional di kalangan peneliti Indonesia.

Generative AI dalam Pendidikan: Tantangan dan Peluang

Workshop ini menghadirkan Prof. Bernardo Nugroho Yahya, Ph.D., sebagai narasumber utama yang membawakan materi berjudul “AI Berbahaya atau Bermanfaat.” Prof. Yahya mengupas tuntas dampak teknologi generative AI dalam pendidikan tinggi, mulai dari aplikasinya hingga risiko etis yang perlu diperhatikan. “Penggunaan AI harus mempertimbangkan aspek etika, konteks budaya, dan nilai-nilai kemanusiaan, khususnya dalam ranah pendidikan,” tegas Prof. Yahya.

Para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang bagaimana AI dapat mempercepat inovasi, tetapi juga membutuhkan tanggung jawab dalam penerapannya. Diskusi ini membuka pandangan baru tentang pentingnya pendekatan yang hati-hati dan bertanggung jawab dalam mengintegrasikan AI ke dunia pendidikan.

Langkah Strategis APIK ke Depan

Workshop ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga momentum penting bagi APIK untuk memperkuat jaringan kolaborasi riset antara Indonesia dan Korea. Dengan kepengurusan baru yang berkomitmen pada inovasi, APIK bertekad untuk terus mendorong riset dan kolaborasi yang berdampak positif bagi perkembangan teknologi dan pendidikan di era digital.

APIK mengundang seluruh peneliti Indonesia di Korea untuk terus aktif berkolaborasi dan bersama-sama menghadapi tantangan masa depan di bidang riset. Diharapkan, APIK akan terus menjadi wadah kolaborasi yang dinamis dan inovatif, sejalan dengan perkembangan teknologi terkini.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *