WEBINAR APIK: Serba Serbi Pekerjaan di Research Center/Company Korea (Post-note)

Published by ahmad yusuf ismail on

Share the story

(Penulis: Ahmad Yusuf Ismail, yusuf@itats.ac.id)

Korea Selatan dikenal sebagai negara yang cukup terbuka bagi orang asing. Selain terbuka dalam bidang Pendidikan, keterbukaan itu juga nampak dalam hal ketersediaan lapangan kerja yang cukup luas, termasuk dalam bidang sains, teknologi dan industri.

Pada webinar kali ini, Asosiasi Peneliti Indonesia di Korea (APIK) menyelenggarakan Webinar dengan judul “Serba Serbi Pekerjaan di Research Center/Company Korea”. Kegiatan webinar ini bertujuan memberikan informasi potensi kerja di beberapa bidang kerja di Korea, terutama pekerjaan di pusat riset, post-doctoral study maupun start-up company. Sharing yang diberikan para pembicara sangat menarik, mulai dari suasana kerja, cara aplikasi, target pekerjaan, jenjang karir dan sebagainya, mencakup perbandingan dengan research center di Indonesia.  

Pembicara pertama yang mengisi materi adalah Ryza Priatama, Ph.D. Seorang peneliti post-doctoral di Institute of Plasma Technology, Korea Institute of Fusion Energy (KFE). Beliau memaparkan antara lain “Fun Fact” riset di Korea, perbedaan institusi-institusi penelitian di Korea termasuk sumber pendanaannya, pengalaman kerja di Government Research Institute (GRI), proses perekrutan dan informasi lain seputar plus-minus bekerja di sana. Pemaparan ini membuka informasi tentang hierarki institusi penelitian di seluruh Korea. 

Pembicara kedua adalah Dr. Eng. Gabriel Tirtawijaya yang merupakan senior researcher di Seafood Research Center, IACF Silla University, selain itu beliau juga merupakan Dosen aktif di Universitas Surabaya sejak 2021. Pekerjaan beliau meliputi 4 hal besar: Konsultasi pengembangan produk makanan baru, Formulasi dan optimasi pengembangan produk baru tersebut, evaluasi berdasarkan preferensi konsumen, nutrisi dan keamanan produk pangan, fasilitasi alat produksi dan analisis serta pekerjaan ekstra lainnya.

Rizcky Tamarany, Ph.D, seorang peneliti di Synopsys Korea yang menjadi pembicara ketiga pada webinar kali ini memaparkan pengalaman beliau Ketika mulai melaksanakan post-doctoral study di generation & storage Lab., Fuel Cell Research Center, KIST, Seoul. Di tempat ini, beliau bertugas membuat studi teoritis tentang generasi hydrogen pada level atomistic, sebuah pekerjaan yang memerlukan kemampuan matematik yang tinggi. Selanjutnya, beliau memaparkan pengalaman di Computational Energy Research Unit, Platform Technology Lab., KIER, Daejeon yang diikuti dengan pemaparan tentang pekerjaan terkini di Synopsys yang berkaitan dengan computational software development yang memudahkan konsumen, lab, maupun vendor dalam mengakses informasi.

Pembicara terakhir yang tidak kalah luar biasa adalah seorang pelaku Start-Up di Korea yang Bernama Riska Sutrisnowati, Ph.D. beliau adalah seorang professional programmer, researcher dan engineer di perusahaan yang Bernama IOChord Inc. di perusahaan yang berumur 5 tahun ini beliau bertugas melakukan riset dan pengembangan produk perangkat lunak sesuai permintaan pelanggan, membuat paten dan publikasi, serta sertifikasi perangkat lunak. Selain itu, perusahaan beliau juga terlibat dalam beberapa proyek pemerintah Korea. Menurut beliau, bekerja di start-up sangat challenging, dinamis dan menarik karena mendapatkan ekspose langsung dengan pasar dan kebutuhan konsumen yang juga dinamis.

Rekaman diskusi ini dapat disaksikan ulang melalui youtube APIK, dan materi presentasi para narasumber dapat diperoleh di link di bawah berikut:    

ahmad yusuf ismail

ahmad yusuf ismail

ahmad yusuf ismail

Ahmad Yusuf Ismail merupakan Dosen Teknik Mesin ITATS Surabaya, anggota Dir. Pendidikan dan Keahlian APIK. Lulusan S3 dari Kunsan National University (KSNU), Korea dengan Bidang riset : Acoustic, Vibration, & Design Optimization.

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *